Kekasihku yang jauh dari tatapan..
Apa kabarmu?
Apakah dikau berada dalam keadaan yang baik-baik saja,
segar bugar tak kurang suatu apa?
Seperti kue yang baru kekuar dari penggangan, atau
sesegar bunga yang baru tersiram air hujan.
Doa dan harapku selalu untukmu agar demikian adanya keaadanmu.
Kekasihku..
Lama sudah kita tak bersua..
Rindukah kau seperti aku merinduimu?
Kadang bila kerinduan telah membuncah pecah,
Hanya dapat kupandangi gambarmu..gambar kita..tertawa dalam diam..
Suatu rahasia tak berucap
Ingin sekali menghampiri, ingin kau memelukku
Namunhasrat tak pernah sampai
Karena kau jauh disana terhalang jarak dan waktu
Kekasihku..
Kuharap aku dapat mengatakan kepadamu, apa arti
kehadiranmu untukku
Semua itu dapat menciptakan jiwa didalam hatiku
Kuingin kau hadir disaat ku membutuhkanmu
Semua itu membuat aku sangat mengharapkan ada lebih
banyak hari, lebih banyak malam, dan lebih banyak
cerita kehidupan buat kita.
Kapan saja hatiku merasa hampa dan gemetar, aku
membutuhkan sesorang untuk mengatakan kepadaku bahwa
masih ada hari esok yang lebih baik, dan semua akan
baik-baik saja.
Aku ingin kau melakukannya untukku.
Kita ini satu kekasihku..
Kau menjadi bagian dariku dan aku menjadi bagian
darimu, itu yang kuharapkan.
dan salah satu dari kita tak akan bisa memutus ikatan
ini tanpa menghancurkan yang lain.
Ikatan ini telah menjadi suatu yang lebih berarti bagi
hidupku.
Suatu hubungan memang harus kuat memikul derita
seperti hubungan kita ini,
dan menahan goncangan sedemikian rupa seperti masa2
menyakitkan yang telah kita lewati.
Tetapi tanpa masa2 menyakitkan itu, kukira hubungan
ini tak akan menjadi begitu indah.
Karena seperti kata sang pujangga cinta, cinta yang
dihiasi air mata akan abadi dan indah selamanya.
Kadang bila kuingat saat2 menyakitkan itu..
Ketika rahasia2 menyiksa hati…
Ketika mata memerah karena air mata yang panas, dan
tulang rusuk seolah hampir patah menahan sesak
didada..
Ketika tidur tak pernah pulas karena resah..
Semua kesedihan itu hanya dapat disembuhkan oleh
cinta.
Apalah daya, cinta telah melekat hati telah terpaut.
Semua seolah menjadi hilang tak nampak, hanya dirimu
saja didepan mata.
Ah..seperti itulah yang mungkin terjadi.
Cinta yang kupunya memang sederhana, namun kuharap ka
menghargainya.
Kekasihku…
Hari berganti masa terlewati.
Kurajut bersamamu walau jauh, kita jalin anyaman
simpul cinta.
Kemanakah engkau akan menuntun aku?
Kemanakah aku kan mengikutimu dijalan yang berliku
diantara bebatuan.
Dijalan yang penuh onak duri ini kita mendaki puncak
gunung perasaan.
dan turun disebaliknya ke lembah pedalaman hati.
Kau genggam tanganku, ku ikuti langkahmu
Kulupakan semua inginku, Kubutakan mataku terhadap
arak2an cahaya yang menggoda
penuh kerelaan kulakukan semua.
Kadang aku letih mengikuti langkahmu
Jiwaku gemetar karena beratnya jalan ini.
Tunggulah sejenak duhai kekasihku..
Kita telah sampai dipersimpangan jalan.
Jelaskan padaku niat jiwamu
Ungkapkan padaku apa yang tersembunyi didalam hatimu.
Akankah kau mendorongku ke cabang jalan kiri yang
berujung di jurang kehancuran?
Ataukah kau akan membawaku ke cabang jalan sebelah
kanan yang berakhir di istana firdaus.
Ataukah kau akan meninggalkanku di persimpangan jalan?
Tak ingin kutahu jawabmu..
Biarlah sang waktu yang nanti menjawabnya untuk kita.
Kekasihku…
Sebenarnya aku tak tau apa yang kumaksud dengan semua
ini.
Akan tetapi, satu yang kutahu, bahwa kau adalah
kekasihku dan kau mencintaiku.
Seiring desah lirih angin malam di jendela kamar
Kutitipkan rindu dan doa untukmu
Masa2 yang telah kita lalui bersama, semoga semakin
menguatkan hati kita.